Jumat, 31 Agustus 2012

"Semangat Kemerdekaan 17 Agustus"


Ketika pagi menjelang, Putra melihat tanggal yang menunjukkan 15 Agustus 2012. Dia hendak melihat bendera yang ia punya bersama kakeknya yang sudah tua. Namun apa daya bendera itu sudah kusam. Sang kakek hanya bisa menunduk lesu. Putra bertekad untuk membeli bendera baru untuk kakeknya. Putra pun melangkah menuju sekolah sambil memikirkan bendera. Ia sangat tidak tega melihat kakeknya yang sudah sangat tua. Apalagi sang kakek seorang veteran. Meskipun Putra dari keluarga yang kurang mampu dan nasib kakeknya yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah, namun tekad Putra sangat kuat untuk sang merah putih. Setelah pulang sekolah, Putra langsung pergi kepasar untuk bekerja menjadi kuli pasar hingga sore hari. Malamnya ia tidak dapat belajar ataupun bermain layaknya anak kelas 6 SD yang lainnya. Ia lebih memilih untuk mengamen.
                Ketika itu sudah tanggal 16 Agustus 2012. Uang yang Putra kumpulkan untuk membeli sebuah bendera telah cukup. Lalu setelah ia bekerja di pasar, ia bergegas membeli bendera dengan uang hasil dari keringatnya sendiri. Setelah ia mendapatkan bendera, ia sangat senang dan langsung bergegas untuk pulang. Namun ditengah perjalanan pulang, ia terserempet oleh mobil. Bendera yang ia beli menjadi rusak dan berlubang. Putra sangat sedih dan akhirnya menangis sambil memeluk bendera itu. Sang penabrak pun langsung menghampiri Putra dan segera membawa Putra menuju rumah sakit terdekat. Di sela-sela itu, ternyata sang penabrak ialah seorang Komandan TNI. Ia menanyakan mengapa anak SD itu berlari-lari dengan memegang bendera yang masih baru namun kini telah rusak.
                Setelah Komandan TNI itu mendengarkan kisah Putra, hati Komandan TNI itu pun tertegun dan merasakan getaran.
“Sabar ya Putra, nanti bapak akan memberi Putra hadiah”. Kata Komandan TNI itu sambil meneteskan air mata.
Ia tak menyangka bahwa masih ada anak yang mau berjuang demi kemerdekaan, dan ia juga tak menyangka bahwa malang sekali nasib sang veteran. Ketika jam menunjukkan pukul 19.00, Putra diizinkan untuk pulang. Komandan TNI itu menggendong Putra yang tak mampu berjalan dengan sempurna.  Ia mengantarkan Putra sampai kerumahnya dan menceritakan apa yang telah terjadi kepada kakek Putra. Sang kakek pun meneteskan air mata melihat cucunya yang berjuang keras. Komandan TNI itu hanya menunduk. Ia sampai lupa untuk memperkenalkan siapa dirinya. Hari sudah petang dan Komandan TNI itu sudah pulang.
                Ketika pagi menjelang, dan tanggal sudah menunjukkan 17 Agustus 2012. Putra hanya iri melihat bendera yang berkibar, namun tidak untuk rumahnya. Ketika Putra akan masuk kedalam rumah, tiba-tiba ada rombongan mobil tentara. Putra pun sangat terkejut dan segera memanggil kakeknya. Kakeknya pun keluar dengan hati yang bingung dan penuh dengan tanda tanya.
“Ada apa ini? Mengapa banyak mobil tentara disini wahai cucuku?”. Tanya sang kakek kepada Putra.
“Aku tidak tau kek”. Jawab Putra.
Lalu semua prajurit tentara itu turun bersama Komandan TNI yang tak lain adalah orang yang telah mengantarkan Putra kemarin malam. Putra dan sang kakek tertegun melihat orang yang mengantarkan putra ialah seorang Komandan TNI.
“Maaf kek, saya lupa bahwa saya belum memperkenalkan diri kemarin malam. Nama saya Supriyadi, saya Komandan di TNI ini”. Ucap Komandan itu sambil memberi salam.
Sang kakek dan Putra pun terkejut. Lalu anak buah Komandan TNI itu memberkan bendera merah putih kepada Putra. Putra dan kakeknya terharu sambil menerima bendera itu.
“Kibarkan bendera itu wahai jiwa muda, lanjutkanlah cita-cita pahlawan. Lalu bergegaslah ke mobil bersama kakek dengan pakaian terbaikmu. Kita akan pergi upacara bendera bersama para pemuda yang berjiwa pahlawan seperti Putra, bersama veteran seperti kakek, dan bersama tentara pembela Bangsa dan Negara”. Ucap Pak Supriyadi.
Putra dan kakeknya pun bahagia mendengar ucapan itu.
Dalam hati Putra berkata, “Apakah ini kemerdekaan setelah aku berjuang mati-matian?’.
Indah sekali rasanya merdeka. Sungguh hari kemerdekaan yang penuh makna.

                                                      (: The End :)

 

Add My Facebook >> Reka Eugene Buzz Aldrin Jr atau follow aku di twitter >> @rekameliaa


Kamis, 31 Mei 2012

"Sayang Jemput Aku"

Pukul 20.00 (melalui pesan singkat)
 cewe: Sayang. aku ada di airport, jemput sekarang yah..
 cowo: Hah? Ada di airport? Kenapa mendadak sekali? Aku masih banyak kerjaan..
 cewe:  Kakak sedang pergi, ibu sedang sakit, maaf jika aku menyusahkanmu..
 cowo:  Iya, nanti aku jemput tapi tunggu2 jam lagi yah..
 cewe:  Iya aku tunggu :)

Pukul 20.45 (si cewe menelpon si cowo)
 cewe: "Halo sayang, Kamu ada dimana? Sudah selesai?"
 cowo: "Gimana mau selesai kalau kamu menelpon terus!! Sudah jangan ganggu aku dulu" (menutup telpon)
 cewe: "Tapi sayang... Yah dimatikan"

Karna merasa terganggu akhirnya si cowo menonaktifkan handphone nya...
Pulul 22.00 pekerjaan si cowo  sudah selesai, akhirnya si cowo pun menjemput sewe nya ke airport tanpa mengaktifkan habdphonenya..
Sesampainya di airport, si cewe sudah tidak ada, ia mencoba menghubungi si cewe namun handphonenya tidak aktif..
 "Gara-gara telat menjemput saja sampai ngambek dan memantikan handphone" gerutunya.
Akhirnya si cowo pergi ke rumah si cewe. Sesampainya dirumah si cewe, tidak ada siapa-siapa. Akhirnya si cowo memutuskan untuk pulang. Namun belim ada selangkah, tiba-tiba ambulance berhenti di depan rumah si cewe. Dan datang kakak si cewe menghampiri si cowok.
 kakak si cewe: 'Kemana saja kamu? adikku menunggumu bukan menunggu ajalnya! Aku sedah menyuruhnya untuk pulang namun dia tidak mau. Dia hanya ingin menunggumu saja. Sampai akhirnya lelaki itu menusuk adikku! Sekarang yang merasa kehilangan siapa? Bukan hanya kamu tapi kita semua!"
Si cowo pun diam terpaku. Akhirnya dia mengambil handphonenya dari saku celananya dan mengaktifkannya. Dan ada 5 pesan singkat masuk. Si cowo pun langsungmenbukanya dan menbacanya


Pukul 21.05: Sayang, kenapa nomornya tidak aktif?

Pukul 21.15: Sayang, sudah selesai belum?


Pukul 21.25: Sayang aku takut, dari tadi ada yang memperhatikanku

Pukul 21.30: Ya sudah aku pulang sendiri saja. Padahal yang ngin aku lihat pertama itu kamu.


Pukul 21.40: Sayang, sebenarnya aku memintamu untuk menjemputku hanya ingin bilang Happy Anniversary yah, terimakasih kamu telah menemaniku selama 2 tahun ini. Maaf jika aku sudah menyusahkanmu. Aku sayang kamu.



PENYESALAN MEMANG SELALU DATANG TERAKHIR :')

 

My Facebook :) >> Reka Amelia